Di jawab oleh :
1. FredY
william jhon ( 03111002082 )
2. Probo
handoko ( 03111002028 )
3. M.Khairiza
Saputra( 03111002021 )
4. Charles
andrianto ( 03111002014 )
EVALUASI MATERI
1.
Apakah yang dimaksud dengan tombolo, spit dan sea stack?
2.
Apakah yang dimaksukan dengan wave base?
3.
Apakah itu longshore
current?
4.
Apakah karakteristik seperti submergent coast?
5.
Jelaskan pengaruh refraksi gelombang laut terhadap
pantai!
6.
Bagaimanakan marine
terraces dapat terbentuk?
7.
Apakan kondisi yang diperlukan bagi pertumbuhan
terumbu?
Jawaban :
1.
Tombolo
adalah deposisi bentuk lahan di mana sebuah pulau melekat ke daratan oleh
sepotong tanah yang sempit, setelah
terpasang, pulau ini kemudian dikenal sebagai pulau terikat.
Spit adalah deposisi bentuk
lahan yang ditemukan di lepas pantai. Pada salah satu ujung, spit terhubung ke
tanah, dan memperluas ke laut. Spit adalah jenis bar atau pantai yang
berkembang kembali, seperti di teluk tanjung , oleh proses longshore current.
Sea stack atau tumpukan laut adalah pilar batu yang ditemukan dalam
air dekat dengan garis pantai, tumpukan laut disebabkan oleh erosi alam tanjung
di sepanjang garis pantai. Biasanya, laut menciptakan sebuah lengkungan yang
perlahan mengembang dari waktu ke waktu dan mengikis. Pada akhirnya, lengkungan
runtuh, meninggalkan setumpuk laut di satu sisi dan tanjung di sisi lain.
Dipisahkan dari garis pantai, tumpukan laut perlahan-lahan akan mulai mengikis,
akhirnya mencair ke dalam air atau runtuh.
2. Dasar gelombang adalah
kedalaman maksimum di mana bagian
gelombang air menyebabkan
gerakan air yang signifikan. Untuk
kedalaman air lebih besar dari
dasar gelombang, sedimen
bawah tidak lagi diaduk
oleh gerakan gelombang di atas.
Di air dalam, partikel-partikel
air yang bergerak dalam gerakan orbital melingkar ketika gelombang melewati.
Jari-jari lingkaran gerak untuk setiap molekul air yang diberikan berkurang secara
eksponensial dengan kedalaman meningkat.
Dasar gelombang, yang
merupakan kedalaman pengaruh
gelombang air, adalah
sekitar setengah panjang gelombang. Pada kedalaman lebih
besar dari setengah panjang gelombang, gerakan air kurang dari
4% dari nilai di permukaan air [1] dan dapat diabaikan.
Ada biasanya dua
dasar gelombang, gelombang
dasar cerah (FWWB)
dan gelombang badai dasar (SWB). Basis
cerah gelombang mengacu
kedalaman di bawah gelombang dalam kondisi normal dan bagian dari dasar laut yang
gelisah oleh gelombang
aksi sehari-hari dikenal
sebagai shoreface Atas. Basis gelombang badai
mengacu pada kedalaman di bawah badai didorong
gelombang dan dapat jauh lebih dalam. Bagian dasar laut yang gelisah
oleh gelombang aksi
sehari-hari dikenal sebagai shoreface Bawah.
Sebagai contoh, dalam genangan air 1 meter, gelombang
dengan panjang gelombang 2 meter nyaris akan pindah air di
bagian bawah. Dalam kolam yang sama,
gelombang dengan panjang gelombang
1 kaki tidak akan mampu menyebabkan pergerakan air di bagian bawah.
3. A
Long Shore Current ( Arus Sejajar Pantai )
Aliran/Arus Sejajar Pantai (Longshore Drift/Longshore Current)
Arus sejajar pantai termasuk transport sedimen(umumnya pasir, tapi terkadang
juga mengandung sedimen yang lebih kasar seperti gravel) sepanjang pantai
dengan suatu sudut terhadap garis pantai, dimana lebih tergantung pada arah
angin, ayunan dan ayunan balik gelombang. Proses ini terjadi pada zona litoral dan didalam atau dekat dengan zona
hempasan gelombang. Proses ini dikenal juga sebagai longshore transport,
litoral drift dan longshore drift.
Arus sejajar pantai dipengaruhi oleh beberapa aspek dari sistem pantai, dengan
proses yang terjadi pada zona hempasan umumnya mempengaruhi pengendapan dan
erosi sedimen. Arus sejajar pantai dapat menyamakan pecahan ombak yang
menyerong yang menghasilkan transport sejajar pantai.
Arus sejajar pantai umumnya dapat didefenisikan dalam sistem dalam zona
hempasan seperi dapat dilihat pada gambar 1. Gambar ini menunjukkan tranport
sedimen sejajar pantai dan zona hempasan dipengaruhioleh glombang (terjadi
dalam arah yang lebih dipengaruhi oleh angin), yangmemindahkan kerikil kepantai
pada sudut arah angin dan juga aus balik, yang memindahkan kerikil kembali
kepantai akibat pengaruh gravitasi.
Arus sejajar pantai membawa beragam ukuran sedimen sabagai pergerakan dalam
perbedaan ringan tergantung pada sediment (perbedaan dalam sediment arus
sejajar pantai dari pantai berpasir hingga pantai kerikil). Pasir umumnya
digunakan oleh gaya gelombang yang pecah, pergerakkan sedimen disebabkan oleh
gelombang yang pecah dan perpotongan lapisan dari arus sejajar pantai.
Dikarenakan pantai berkerikil lebih curam daripada pantai berpasir, penyerap
pecahan lebih seperti bentuk, karena umumya transport sejajar pantai
menggunakan zona ayunan, tergantung pada pengurangan zona hempasan.
Arus sejajar pantai mempengaruhi berbagai ukuran sedimen sebagaimana arus
tersebut bekerja pada cara yang berbeda tergantung pada sedimentnya(perbedaan
sediment dalam arus sejajar pantai yaitu dari pantai berpasir hingga sediment
dari pantai berkerikil). Pasir yang lebih besar dipengaruhi oleh gaya guncangan
dari pecahan gelombang, gerakan sedimen adalah akibat dari pecahan gelombang
dan perpotongan perlapisan dari arus sejajar pantai. Pantai berkerikil terjadi karena lebih curam dari
pantai yang berpasir. Formula Aliran sejajar pantai.
Ada beberapa perhitungan yangdibuat untuk pertimbangan terhadap faktor-faktor
yang menghasilkan aliran sejajar pantai. Perhitungan-perhitungan itu adalah :
1. Bijker formula (1967,1971)
2. The Engelund and Hansen formula (1967)
3. The Ackers and White formula (1973)
4. The Bailard and Inman formula(1981)
5. The Van Rijn formula (1984)
6. The Watanabe formula (1992)
Seluruh perumusan ini memberikan pandangan yang berbeda dalam proses aliran
sejajar pantai. Faktor yang umum digunakan dalam perumusan ini adalah :
1. Transpotasi suspensi dan isi lapisan
2. Gelombang ( pecah atau tidak pecahnya gelombang)
3. Perpotongan oleh gelombang atau yang mengalir bersama gelombang.
Segi Perubahan garis pantai
Aliran sejajar pantai memainkan peranan penting dalam evolusi sebuah garis
panai, sebagaimana perubahan ringan dari suplai sediment, arah angin atau hal
lain yang mempengaruhi aliran sejajar pantai dapat merubah secara dramatis,
yang berakibat pada formasi dan evolusi sebuah sistem atau profil pantai.
Perubahan ini tidak hanya terjadi pada sistem pantai, kenyataannya banyak
alterasi yang dapat disebabkan oleh distribusi dan akibat aliran sejajar
pantai. Beberapa diantaranya adalah :
1. Perubahan Geologi seperti erosi, perubahan pada backshore.
2. Perubahan pada gaya hidrodinamik, sperti perubahan difraksi gelombang pada
lingkungan pengendapan offshore.
3. Pengaruh terhadap hidrodinamik,
seperti pengaruh daerah pasang-surut baru dan delta pada alirannya.
4. Alterasi sediment, seperti perubahan garis pantai dari aliran pada arus
bolak-balik, tempat sumber sediment.
5. Intervensi manusia, seperti perlindungan terhadap pada karang,
pemecah gelombang.
Asal Sediment
Asal sedimen yang dimaksudkan adalah pertimbangan tentang sumber sedimen dan
penenggelaman yang dihasilkan dengan suatu sistem. Sedimen ini dapat datang
dari berbagai sumber dengan contoh sumber seperti :
1. Sungai
2. Lagoon
3. Sumber longsoran tanah
4. Sumber buatan, seperti peninggian
5. Penenggelaman buatan, seperti penambangan/ekstraksi
6. Transport lepas pantai
7. Pengendapan sedimen dipantai
Sedimen ini kemudian masuk kedalam sistem pantai dan ditransportasikan oleh
aliran sejajar pantai. Contoh yang baik antara asal sedimen dan aliran sejajar
pantai yang bekerja dalam sistem pantai adalah teluk dangkal pada saat surut,
yang menyimpan pasir yang telah tertransportasi oleh transport sejajar pantai.
Pasir yang tersimpan dalam sistem ini mungkinjuga dipindahkan atau melintasi
pasir dalam sistem pantai yang lain, karena itu sistem teluk dangkal pada saat
surut menyediakan sumber yang baik dan penenggelaman untuk sedimen asal.
Bentukan Alami
Bagian ini mengandung bentk-bentuk/roman dari arus sejajar pantai yang terjadi
pada pantai dimana arus sejajar pantai tidak trganggu oleh struktur bentukan
manusia.
Spit (Ludah)
Spit terbentuk saat arus sejajar pantai melewati suatu titik/point (seperti
mulut sungai) dimana dominasi arah arus dan garis pantai tidak terputar pada
arah yang sama. Didominasi oleh arah arus, spit cenderung dipengaruhi oleh
kekuatan gelombang, sudut gelombang dan tinggi gelombang datang.
Bentuk spit memiliki dua bagian penting, yang pertama dimulai pada up-drift end
(batas arusnaik) atau Proximal end (Hart et al., 2008). Proximal end adalah
penambahan tetap kedarat (jika tidak terputus) dan mungkin membentuk Barrier antara
laut dengan kuala atau lagoon. Yang terpenting kedua dalam bntukan spit adalah
down-drift end (batas arus turun) atau distal end, yang mana terpisah dari
darat dan dalam beberapa kasus, mungkin membentuk kompleks hook-shape
ataucurve, tergantung variasi pengaruh arah gelombang.
Sebagai contoh, Spit New Brighton di Canterbury, New Zealand, dibentuk oleh
arus sejajar yang asal sedimennya dari sungai Waumakariri ke utara. Sistem spit
ini sekarang berada dalam keseimbangan tapi memasuki fase pengendapan dan
erosi.
Barrier (Penghalang)
Sistem barrier adalah penambahan kedarat dari proximal end dan juga distal end
dan umumnya lebih luas pada down-drift end. Sistem barrier mungkin di ikuti
oleh sistem estuary (kuala) atau lagoon, seperti danau Ellesmere di ikuti oleh
spit Kaitorete.
Spit Kaitorete di Canterbury, New Zealand adalah sebuah sistem
barrier/spit(yang umumnya tergantung pada defenisi barrier, yng keduanya adalah
penambahan kedarat, namun dinamakan telah spit) yang telah ada dari Peninsula
Banks selama 8000 tahun. Sistem ini mengalami berbagai macam perubahan dan
fluktuasi tergantung pada avulsi sungai Waimakariri(yang kini mengalir ke utara
atau Peninsula Banks), kondisi erosi dan tahap laut terbuka(open marine).
Sistem ini selanjutnya berubah pada 500tahun sebelum masehi, ketika arus
sejajar pantai dari timur sistem spit membentuk barrier, yang tergantung pada
transport sejajar pantai.
4. Jika permukaan laut naik terhadap
daratan atau daratan mengalami penurunan, maka daerah pantai akan mengalami banjir
sehingga disebut submergent atau drowned coast. Kebanyakan di pantai utara Amerika dari Maine kearah
selatan sepanjang Carolina Selatan mengalami banjir selama naiknya permukaan
laut mengikuti Jaman Pleistocene
dimana permukaan laut sekitar 130 meter lebih rendah dari jaman sekarang dan
sungai yang tererosi lembahnya lebih dalam karena ada upanya meyesuaikan dengan
base level bagian bawah. Ketika permukaan laut naik maka pada
lembah bagian bawah akan tenggelam sehingga membentuk estuaries seperti teluk Delawere dan Chesapeaks. Estuaries adalah bagian lembah sungai
kearah laut dimana dijumpai percampuran antara air laut dan air tawar.
Pantai
submergen (Shoreline of submergence),
Merupakan pantai yang ditandai oleh adanya
ciri-ciri penurunan daratan/dasar laut, yang termasuk ke dalam klasifikasi ini
adalah:
• Pantai Ria, pantai ini terjadi kalau pantai
tersebut bergunung dan berlembah dengan arah yang melintang kurang lebih tegak
lurus terhadap pantai. Pada tiap teluk bermuara sebuah sungai.
• Pantai Fyord, pantai ini terjadi karena adanya
lembah-lembah hasil pengikisan oleg gletser mengalami penurunan. Fyord ini
banyak terdapat pada daerah-daerah yang dulunya mengalami pengerjaan glasial
sampai pantai.
5.
Perubahan pola arah gelombang yang lebih
dikenal sebagai refraksi.
Di daerah laut dalam, gelombang merambat tidak dipengaruhi dasar laut. Akan
tetapi, di daerah laut transisi dan dangkal penjalaran perambatan gelombang
sangatlah dipengaruhi oleh dasar laut. Refraksi mempunyai pengaruh besar
terhadap distribusi energi gelombang di sepanjang pantai.
Perubahan arah gelombang akibat refraksi akan menghasilkan konvergensi
(konsentrasi) dan divergensi (penyebaran) energi gelombang. Pada titik
terjadinya konsentrasi gelombang, intensitas erosi akan meningkat. Pantai
dikatakan stabil apabila massa sedimen yang ditranspor oleh arus sejajar
pantai dalam jumlah konstan sepanjang pantai.
Penambangan pasir menimbulkan kawah yang bisa mengganggu keseimbangan
transpor sedimen sejajar pantai. Kawah menyebabkan terperangkapnya sedimen
sejajar pantai sehingga jumlah massa sedimen berkurang. Untuk menutupi
defisit ini, gelombang dan arus sejajar pantai berusaha mengerosi dinding
pantai sebelah hilir (downdrift) kawah.
6. Marine terraces terbentu sebagai paparan tua
yang terkikis gelombang saat ini menjadi terangkat diatas permukaan laut.
Proses pengangkatan ini terjadi secara episodic( berkala ),Hal ini
diindikasikan oleh banyaknya dataran teras (levels
of terrace). Sebagai contohnya : terbentuknya pulau-pulau wisata, dan teras
laut I kalifornia
Gambar 9.18. Permukaan lereng yang landai sepanjang pantai
Pasifik di Kalifornia merupakan teras marin. Sea stacks lama terlihat diatas teras ini.
1: low tide cliff/ramp with deposition, 2: modern shore (wave-cut/abrasion-)
platform, 3: notch/inner edge, modern shoreline angle, 4: modern sea cliff, 5:
old shore (wave-cut/abrasion-) platform, 6: paleo-shoreline angle, 7: paleo-sea
cliff, 8: terrace cover deposits/marine deposits, colluvium, 9: alluvial fan,
10: decayed and covered sea cliff and wave-cut platform, 11: paleo-sea level I,
12: paleo-sea level II
Marene
teras di pantai gading
7. Kondisi
laut bagi terumbu yang baik meliputi :
-
Terumbu koral hanya akan tumbuh pada airtropis hangat
antara lintang 30 derajat lintang selatan dan 30 derajat lintang utara.
-
sinar matahari dan hidup pada kedalaman kurang dari 76
meter dan sangat melimpah pada beberapa meter dibawah permukaan laut.(
Kedalaman di mana sinar cahaya matahari masih dapat diterima sangat
mempengaruhi )
-
Pertumbuhan terumbu sangat dipengaruhi oleh fluktuasi
permukaan laut.
Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa
terumbu karang hanya dapat tumbuh pada laut dangkal yang jernih dan hangat
dengan aktivitas gelombang yang membawa cukup oksigen dan makanan.